Bangka TengahBeritaDaerahPLN

Bupati Bangka Tengah Ultimatum Penambang Ilegal: Tower PLN Terancam Roboh

BANGKA TENGAH, INLENS.id — Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman, kembali mengeluarkan peringatan keras kepada para penambang timah ilegal di kawasan blok Merbuk, Kenari, dan Pungguk.
Aktivitas tambang liar di wilayah itu semakin membahayakan karena sudah mendekati infrastruktur vital milik PLN.

Menurut Algafry, jarak antara lokasi tambang dan tower Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV PLN kini hanya 16 meter. Padahal, jarak aman di kawasan berlumpur seperti Merbuk seharusnya 100 meter.

“Hari ini jarak penambang sudah tinggal 16 meter dari tower PLN. Kalau tower itu roboh, siapa yang bertanggung jawab?” tegas Algafry usai rapat bersama Forkopimda, PLN, dan PT Timah Tbk di Kantor Bupati, Selasa (28/10).

Ia menilai kondisi itu sudah di luar batas toleransi. Risiko tumbangnya tower 150 kV sangat besar jika aktivitas tambang tak segera dihentikan. Bila itu terjadi, wilayah Koba hingga Toboali bisa mengalami pemadaman listrik total selama satu bulan.

Baca juga  Diduga Catut Nama Ketua DPRD Babel, Sejumlah Oknum Lancarkan Tambang Ilegal di Kolong Merbuk

“Kalau tower itu tumbang, mati lampu bisa sebulan. Perbaikan butuh waktu lama dan alatnya dari Jakarta,” ujar Algafry.

Bupati mengaku telah berulang kali memperingatkan penambang agar menghentikan kegiatan ilegal tersebut. Namun, hingga kini aktivitas tambang masih berlangsung dan terkesan dibiarkan.

“Saya sudah berkali-kali mengingatkan. Kalau masih berani menambang, berarti ada pihak yang bermain,” katanya dengan nada tegas.

Ia meminta PT Timah Tbk bertindak cepat dengan memasang pembatas di sekitar area SUTT dan menghentikan seluruh aktivitas tambang liar.

“Saya minta PT Timah jangan hanya rapat atau imbauan. Harus ada tindakan nyata di lapangan,” tegasnya lagi.

Algafry menegaskan, persoalan ini bukan hanya soal tambang, tetapi soal keselamatan masyarakat dan stabilitas listrik dua kabupaten.

“Kalau tower itu ambruk, semua akan kena dampaknya. Ini bukan soal keuntungan pribadi, tapi keselamatan bersama,” pungkasnya.

Related Articles