BeritaDaerahPangkalpinangPemkot Pangkalpinang

Proyek Pipa Air Bersih Pangkalpinang Dikeluhkan, Tinggalkan Jalan Rusak dan Penyakit Untuk Warga Kulan-Kampak

PANGKALPINANG, INLENS.id — Proyek pengembangan jaringan pipa distribusi air bersih di Kota Pangkalpinang menuai keluhan dari warga dan pengguna jalan.

Aktivitas galian di beberapa titik, termasuk Jalan Kampak dan Jalan Kulan, menyebabkan kerusakan jalan dan mengganggu kenyamanan masyarakat.

Proyek ini dikerjakan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pangkalpinang menggunakan dana APBD (DAK) Tahun Anggaran 2025.

Berdasarkan papan proyek, pekerjaan terbagi di dua lokasi: Kelurahan Tua Tunu Indah oleh CV Dalom Mustika senilai Rp3,88 miliar, serta Kelurahan Jerambah Gantung oleh CV Khairunnisa senilai Rp4,26 miliar.
Kedua proyek dimulai 17 Juli 2025 dan dijadwalkan selesai Desember 2025.

Namun, warga menilai pekerjaan tersebut meninggalkan banyak masalah. Tanah sisa galian menumpuk di tepi jalan dan bekas galian ditimbun seadanya tanpa pemadatan.

Akibatnya, permukaan jalan tidak rata dan muncul lubang di pinggir aspal, apalagi debunya bisa membuat masyarakat Kulan-kampak sakit pernapasan.

“Dulu jalan ini rusak ringan, tapi sekarang makin parah setelah digali. Bekas galiannya ambles dan becek saat hujan dan debu dikala panas,” keluh seorang warga Jalan Kampak, Sabtu (26/10/2025).

Baca juga  Pj Walikota Pangkalpinang Serahkan Santunan kepada Keluarga Korban Tertimpa Pohon

Kondisi lebih buruk terjadi di perempatan jalan. Aspal baru dibongkar kembali untuk pemasangan pipa, membuat jalan bergelombang dan berlubang.

Beberapa bandar di tepi jalan juga roboh karena galian tak diperkuat.

Pemilik toko dan warga di sepanjang jalur terdampak paling parah. Akses rumah dan tempat usaha terganggu akibat gundukan tanah dan genangan air.

Lumpur bekas galian membuat jalan licin dan membahayakan pengendara motor.

“Kalau proyek ini untuk kepentingan umum, kami mendukung. Tapi tolong perhatikan dampaknya. Jangan sampai warga dirugikan,” ujar warga Jalan Kulan.

Warga meminta Dinas PUPR memperketat pengawasan agar kontraktor tidak bekerja asal-asalan.

Mereka juga mendesak agar jalan yang rusak segera diperbaiki setelah pemasangan pipa selesai.

Hingga berita ini tayang, redaksi masih berupaya mengonfirmasi Dinas PUPR Kota Pangkalpinang dan kontraktor pelaksana untuk menjelaskan kondisi di lapangan serta langkah perbaikan yang direncanakan.(Edoy/JMSI)

Related Articles