Tradisi Mendirikan Telur Saat Peh Cun: Warisan Budaya dan Filosofi Keharmonisan ala Bangka Belitung

PANGKALPINANG, INLENS.id – Perayaan Peh Cun, salah satu tradisi Tionghoa tertua yang masih lestari di Bangka Belitung, kembali semarak dengan berbagai kegiatan budaya, termasuk lomba perahu naga dan pembuatan bakcang. Namun, salah satu tradisi yang paling menarik perhatian setiap tahunnya adalah ritual mendirikan telur, yang sarat akan nilai sejarah dan filosofi hidup masyarakat Tionghoa lokal. Sabtu (31/05/2025)
Jejak Sejarah Peh Cun dan Mendirikan Telur
Peh Cun, atau Duanwu Jie, dirayakan setiap tanggal 5 bulan 5 penanggalan Imlek, untuk mengenang Qu Yuan, seorang negarawan dan penyair dari zaman Dinasti Zhou yang dikenal karena kesetiaannya terhadap negara. Ketika negaranya jatuh ke tangan musuh, Qu Yuan memilih mengakhiri hidupnya dengan melompat ke Sungai Miluo. Warga yang mencintainya pun berusaha menyelamatkan jasadnya dengan mengayuh perahu dan melemparkan bakcang agar ikan tidak memakan tubuhnya. Inilah cikal bakal dari lomba perahu naga dan tradisi makan bakcang saat Peh Cun.