Konflik Iran-Israel Ungkap Mitos Kekuatan Militer, Teguh: Dunia Sedang Kalibrasi Ulang

JAKARTA, INLENS.id – Perang terbuka antara Iran dan Israel adalah proses kalibrasi ulang di lingkungan politik global. Berbagai asumsi yang selama diyakini terkait kekuatan militer Israel runtuh. Begitu juga dengan pandangan yang selama ini meremehkan kekuatan Iran. Perang ini membuat tatanan dunia baru semakin dekat di depan mata.
Demikian antara lain disampaikan pengamat luar negeri, Dr. Teguh Santosa dalam dialog Berita Nusantara TV.
“Selama ini Israel sering dibayangkan sebagai kekuatan utama dunia yang tidak tersentuh. Tapi ternyata serangan Israel mendapatkan balasan yang cukup serius dari Iran yang selama ini dipandang sebelah mata,” ujar dosen Hubungan Internasional di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, Rabu malam, 18 Juni 2025.
Saling serang antara kedua negara yang bermusuhan sejak akhir 1970an ini juga membuka tabir mengenai kekuatan militer Iran dan meruntuhkan mitos iron clad Israel.
“Kecanggihan persenjataan Iran yang presisi dan jalur komando yang solid membuat Israel yang selama ini dibayangkan tidak tersentuh ternyata dapat disentuh (oleh rudal-rudal yang ditembakkan Iran),” ujarnya.
Selain itu Teguh menilai Israel kurang cermat memilih waktu untuk bermain-main dengan api. Preemptive strike Israel dilakukan di saat negara-negara sekutu tradisionalnya sedang menghadapi sejumlah persolan yang tak kalah pelik, baik domestik maupun kawasan.
Teguh menambahkan, jika Israel tidak mempunyai strategi yang terukur dengan baik, Israel dapat saja kehilangan muka karena salah memilih lawan.
Teguh juga membandingkan reaksi rakyat Israel dan rakyat Iran dalam situasi perang terbuka ini. Menurutnya, rakyat Iran sudah terbiasa hidup dalam tekanan lingkungan internasional, setidaknya sejak Revolusi 1979, lalu Perang Iran-Irak 1980-1988, dan berbagai krisis pasca Perang Dingin.
Sementara rakyat Israel selama ini hidup nyaman dan dimanjakan oleh proteksi keamanan sekutu Israel, serta terbiasa melihat tentara Israel melakukan apapun yang mereka mau di Palestina dan kawasan-kawasan konflik lainnya.
“Sekarang kita melihat rakyat Israel kehilangan rasa nyaman itu. Mereka kocar kacil lari ke bunker atau ke negara lain. Sementara saat ini rakyat Iran semakin solid mendukung pemerintah,” ujarnya.