BeritaOpiniPangkalpinang

Menghidupkan Kembali Legenda Bangka Belitung: Cerita Rakyat yang Menyatu dengan Warisan Budaya

‎PANGKALPINANG, INLENS.idProvinsi Kepulauan Bangka Belitung tidak hanya dikenal karena keindahan alamnya yang memukau, tetapi juga karena kekayaan cerita rakyat yang sarat makna dan nilai-nilai luhur. Dua di antaranya, “Datuk Temiang Belah” dan “Putri Nibung di Sarang Lanun“, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas budaya masyarakat setempat. Namun, belakangan ini cerita-cerita tersebut mulai terlupakan oleh generasi muda.

‎Cerita rakyat, menurut budayawan Bangka Belitung Ahmadi Sofyan atau yang lebih dikenal dengan nama Atok Kulop, bukan sekadar dongeng pengantar tidur, melainkan refleksi nilai-nilai luhur, sejarah lokal, dan jati diri suatu masyarakat.

‎ “Cerita rakyat kita dulu bukan cuma hiburan, tapi sarat pesan moral dan ajaran hidup. Ketika anak-anak tidak lagi mendengarnya, maka satu per satu nilai luhur itu ikut menghilang,” ujar Atok Kulop prihatin.

Legenda yang Terlupakan: Kisah-Kisah dari Tanah Bangka Belitung

‎Salah satu legenda yang patut dikenang adalah Datuk Temiang Belah, yang berasal dari Dusun Burung Mandi, Belitung Timur. Kisah ini menceritakan sepasang suami istri, Datuk Letang dan istrinya, yang menemukan seorang bayi laki-laki dalam potongan bambu yang terbelah. Anak tersebut kemudian dikenal sebagai Datuk Temiang Belah, dan kelak menjadi tokoh penting dalam penyebaran agama Islam di Pulau Belitung. Ia dimakamkan di Puncak Gunung Tajam, tempat yang kini dikenal sebagai Keramat Gunung Tajam.

‎Sementara itu, dari Bangka Tengah, muncul cerita Putri Nibung di Sarang Lanun, kisah cinta dan keberanian yang mengangkat tokoh Bujang Limpau, seorang yatim piatu yang bermimpi bertemu wanita jelita. Petunjuk dalam mimpinya membawanya ke sebuah pohon nibung, di mana ia menemukan umbut yang menyerupai boneka bayi, yang kemudian menjelma menjadi Putri Nibung. Setelah diculik oleh lanun (perompak), Putri Nibung akhirnya berhasil diselamatkan oleh Bujang Limpau dengan bantuan tokoh-tokoh mistis, lalu mereka hidup bahagia sebagai suami istri.

‎Bagi Atok Kulop, kisah-kisah ini bukan hanya legenda, tapi warisan budaya yang tak ternilai. Ia menyayangkan minimnya ruang bagi cerita rakyat dalam sistem pendidikan maupun kehidupan keluarga modern.

‎”Orang tua sekarang lebih sibuk dengan gawai. Tidak ada lagi sesi bercerita sebelum tidur. Padahal dari sanalah nilai-nilai ditanamkan. Cerita rakyat kita adalah pendidikan karakter yang tak tergantikan,” tambahnya.

‎Tanggung Jawab Bersama Menjaga Warisan

‎Atok Kulop juga menyoroti pentingnya peran semua pihak, mulai dari pemerintah, pendidik, hingga masyarakat umum, untuk menghidupkan kembali cerita rakyat. Ia mengapresiasi langkah-langkah seperti lomba menulis cerita rakyat, pertunjukan drama, dan digitalisasi legenda melalui platform seperti Le Da—yang fokus melestarikan kisah-kisah lokal Bangka Belitung.

‎Namun ia menekankan, pelestarian tidak cukup hanya sebatas kegiatan seremonial atau festival tahunan.

‎”Cerita rakyat harus masuk ke kurikulum lokal. Harus jadi bacaan wajib di sekolah-sekolah dasar. Buku-buku cerita rakyat harus tersedia di perpustakaan desa, bahkan dibacakan di acara keluarga. Kalau tidak begitu, identitas kita akan perlahan hilang.”

‎Mengakar pada Alam dan Sejarah

‎Atok Kulop juga mengingatkan bahwa banyak cerita rakyat Bangka Belitung berakar dari alam dan lingkungan sekitar. Oleh karena itu, pelestarian budaya tidak bisa dipisahkan dari pelestarian alam.

‎ “Ketika kita melupakan cerita rakyat, kita juga sedang melupakan sungai, gunung, pohon, dan hewan yang menjadi bagian dari cerita itu. Kita kehilangan keterikatan dengan alam dan sejarah.”

‎Sebagai penutup, Atok Kulop mengajak seluruh masyarakat Bangka Belitung untuk kembali menghidupkan cerita rakyat, menjadikannya bagian dari keseharian, dan mewariskannya kepada generasi mendatang.

‎”Kalau kita ingin anak-anak Bangka Belitung tumbuh sebagai pribadi yang berkarakter, cinta tanah air, dan menghormati leluhur, maka mulai malam ini, bacakan satu cerita rakyat sebelum mereka tidur,” pungkasnya.

Baca juga  Polisi Gagalkan Aksi Dugaan Penyelewengan BBM Subsidi di Bangka Tengah, 3.420 Liter Pertalite Diamankan
1 2Laman berikutnya

Related Articles