BeritaDaerahPangkalpinangPT Timah

PT TIMAH Tbk Dukung Maslina Yazid Lestarikan Tenun Cual sebagai Warisan Budaya Bangka

PANGKALPINANG, INLENS.id — Di tangan perajin asal Bangka, Maslina Yazid, benang sutra dan emas berubah menjadi karya indah bernama tenun cual. Selama puluhan tahun, Maslina setia menenun kain tradisional khas Bangka Belitung itu dengan dukungan penuh dari PT TIMAH Tbk.

Melalui program tanggung jawab sosial (TJSL), PT TIMAH Tbk membantu Maslina mempromosikan, memodali, dan mengembangkan inovasi motif cual yang mencerminkan identitas budaya Bangka Belitung.

“Cual berasal dari kata Celupan Awal, artinya benang putih atau sutra yang mulai diproses,” jelas Maslina saat ditemui di rumah produksinya.

Ia menuturkan, setiap motif memiliki makna filosofis. Motif kembang kenanga, kembang setaman, kembang melati, dan balok timah menjadi ciri khas tenun cual. Beberapa motif bahkan sudah terdaftar hak patennya.

“Dulu cual dipakai keturunan raja. Warna pun bermakna: emas untuk raja, merah marun untuk anak muda, ungu untuk janda, dan hitam untuk kematian,” ujarnya.

Maslina menambahkan, proses menenun cual bisa memakan waktu hingga satu tahun, tergantung kerumitan motif. Tak heran harga kain cual berkisar antara Rp3 juta hingga ratusan juta rupiah. Ia bahkan memiliki koleksi cual kuno bernilai tinggi.

Baca juga  Jadi Mitra Binaan PT Timah, Arum Wedang Sukses Bangun Usaha Minuman Herbal

Untuk menjaga kelestarian tenun cual, Maslina aktif mengajar di sekolah dan kampus. Ia berharap generasi muda mau menekuni profesi ini.

“Banyak yang tertarik, tapi belum banyak yang mau serius menenun. Padahal menenun bisa menjadi kebanggaan sekaligus sumber penghasilan,” katanya.

Sejak 1990, PT TIMAH Tbk mendampingi Maslina melalui bantuan modal, pelatihan, promosi, hingga pameran. Ia menyebut dukungan itu membuatnya terus berinovasi menghadirkan motif baru, seperti balok timah dan pinang mas.

“Terima kasih PT TIMAH Tbk yang selalu mendukung penenun seperti saya. Bantuan modal, pelatihan, dan promosi membuat kami bisa bertahan,” ucapnya.

Menurutnya, setiap kali mengikuti pameran yang difasilitasi PT TIMAH Tbk, seluruh produk tenunnya selalu terjual habis.

“Kami bangga punya bapak angkat seperti PT TIMAH. Kepada generasi muda, jangan malu jadi perajin. Lestarikan budaya kita agar tidak punah,” pesannya.

Dukungan PT TIMAH Tbk bagi penenun cual Bangka menunjukkan komitmen perusahaan menjaga warisan budaya sekaligus memperkuat ekonomi kreatif masyarakat lokal.

Related Articles