
“Apakah rakyat saya mau nambang tidak bapak kasih air? kalau tidak saya tahan mereka ini sudah anarkis yang dari Sempan ini. Pak Didit telpon saya terus tolong jangan gerak,” beber Ahim disambut dan dibetulkan warga yang hadir dalam RDP. Pak Didit telpon saya terus tolong jangan gerak.
“Jadi tidak ada alasan saya mau tahu besok pagi mereka kerja. Perut mereka sudah lapar. Saya tidak mau nanti mereka minta beras ke saya,” pungkas Ahim disambut tawa peserta RDP.
Tak hanya menyoroti dugaan monopoli saja, namun Ahim juga mengkritisi soal belum adanya kebun plasma bagi warga setempat dari PT GML.
“Apakah mereka sudah melaksanakan plasma. Fasilitas kebun masyarakat tidak di laksanakan oleh PT GML. Kenapa saya bilang begitu karena saya ada di komisi dua pimpinan mendidih darah saya siang ini,” pungkas Ahim.(Anthoni / JMSI)
 
				 
					 
					



