Dampak Sosial Ekonomi Aktivitas Tambang Timah Rakyat di Bangka Barat

Oleh : Selly Olivia
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bangka Belitung
PANGKALPINANG, INLENS.id – Latar belakang Bangka Barat salah satu kabupaten di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, merupakan daerah yang kaya akan sumber daya alam, khususnya timah. Aktivitas tambang timah rakyat telah menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat setempat. Di berbagai desa seperti Parittiga,
Tempilang, dan Jebus, tambang rakyat memberikan mata pencaharian bagi ribuan warga, dari pekerja tambang hingga pedagang kecil di sekitarnya.
Namun, di balik kontribusi ekonomi tersebut, muncul beragam dampak sosial dan lingkungan yang semakin nyata. Ketergantungan terhadap tambang menyebabkan rendahnya minat terhadap pendidikan formal dan kurangnya diversifikasi ekonomi. Selain itu, kerusakan lahan, pencemaran air, dan konflik sosial menjadi tantangan yang harus segera ditangani secara bersama.
Di era sekarang yang serba digital dan cepat berubah, masyarakat Bangka Barat dihadapkan pada tantangan untuk bertransformasi. Ketika sumber daya alam seperti timah semakin menipis, maka masyarakat khususnya generasi muda, perlu mempersiapkan alternatif dan inovasi ekonomi yang lebih berkelanjutan. Oleh karena itu, penting untuk memahami dampak sosial dan ekonomi dari aktivitas tambang rakyat, serta mencari solusi yang berpihak pada masyarakat dan lingkungan.
Artikel ini bertujuan untuk menyoroti secara mendalam bagaimana aktivitas tambang timah rakyat mempengaruhi kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat Bangka Barat, serta mendorong pemikiran tentang langkah-langkah transisi menuju ekonomi yang lebih berkelanjutan dan inklusif di masa depan.
Bangka Barat salah satu kabupaten di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dikenal sebagai daerah penghasil timah. Hampir di setiap sudut desa, aktivitas tambang rakyat menjadi pemandangan yang lazim. Bagi sebagian besar masyarakat, menambang bukan lagi sekadar pekerjaan, tetapi sudah menjadi bagian dari hidup sehari hari. Namun, di balik itu semua, aktivitas ini menyisakan banyak persoalan yang tak bisa diabaikan, terutama dalam aspek sosial dan ekonomi.
Dari sisi ekonomi, banyak warga yang menggantungkan hidup dari menambang timah secara tradisional. Hasilnya cukup menjanjikan, uang yang dihasilkan pun langsung berputar di masyarakat.sehingga tambang rakyat menjadi mesin ekonomi lokal.
Selain itu, banyak penambang tidak menabung atau berinvestasi untuk masa depan. Ketika harga timah jatuh atau lokasi tambang ditutup, ekonomi mereka langsung terpuruk. Sifat Ketergantungan masyarakat terhadap tambang membuat masyarakat sulit beralih ke sektor lain. Sehingga menciptakan masalah yang cukup serius, karena pada akhirnya daerah tidak memiliki ketahanan ekonomi yang kuat.
Dari sisi sosial, ada dua tantangan yang cukup besar. Rebutan lahan tambang sering menimbulkan konflik antarwarga dan anak anak yang putus sekolah demi uang yang bisa di peroleh dengan cepat dari menambang, sehingga menimbulkan pola pikir bahwa sekolah tidak lagi penting.hal seperti ini jika di biarkan akan memutuskan harapan terhadap kualitas sumber daya manusia di bangka barat ke depan nya.