
INLENS.id – Penting sekali untuk memperhatikan bounce rate sebagai salah satu indikator performa website atau blog Anda. Bounce rate adalah metrik yang berguna untuk mengetahui jumlah pengunjung yang langsung keluar dari website setelah melihat satu halaman. Anda bisa mengidentifikasi terjadinya masalah pada website apabila angka bounce rate-nya cukup tinggi.
Sebenarnya, apakah yang dimaksud dengan bounce rate tersebut? Bagaimana cara menganalisisnya? Langsung simak saja penjelasan lengkapnya dalam artikel ini.
Pengertian Bounce Rate
Bounce rate adalah salah satu metrik website yang mengukur jumlah pengunjung yang meninggalkan website hanya setelah melihat satu halaman (page). Tingkat bouncing yang tinggi menunjukkan bahwa pengunjung tidak menemukan konten yang relevan, menarik, atau tidak memenuhi ekspektasinya.
Sebaliknya, tingkat bouncing yang rendah menandakan bahwa pengunjung menganggap konten di halaman tersebut bermanfaat sehingga menghabiskan lebih banyak waktu di website tersebut. Umumnya, pemilik website menginginkan bounce rate yang lebih rendah karena menunjukkan bahwa pengunjung memiliki tingkat interaksi dengan website dan menemukan nilai (value) di dalamnya.
Rumus Bounce Rate
Kita telah mengetahui bahwa, bounce rate adalah jumlah persentase pengunjung website yang langsung meninggalkan satu halaman setelah membukanya.
Sehingga rumusnya adalah sebagai berikut.
Bounce Rate = (Jumlah Kunjungan dengan Bounce/Total Kunjungan) × 100%
Di mana:
- “Jumlah Kunjungan dengan Bounce” adalah jumlah kunjungan di mana pengunjung hanya melihat/membuka satu halaman sebelum meninggalkan situs.
- “Total Kunjungan” adalah jumlah total kunjungan ke website Anda dalam periode waktu yang sama.
Ilustrasi Bounce Rate
Penjelasan mengenai bounce rate bisa diilustrasikan sebagai berikut. Ketika pengunjung mengunjungi website dan hanya melihat satu halaman sebelum keluar dari website, kondisi ini disebut bouncing. Bounce rate adalah persentase dari semua kunjungan ke website yang menghasilkan bouncing.
Contohnya, website Anda menerima 100 pengunjung dalam sehari dan 50 di antaranya langsung keluar setelah mengunjungi satu halaman. Bounce rate website Anda menjadi 50%.
Perlu dipahami bahwa persentase bounce rate dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor, mulai dari kualitas konten website, relevansi halaman dengan search intent pengguna, desain dan layout page website, serta kemudahan navigasi di website. Bounce rate yang tinggi tidak selalu menjadi perhatian dalam beberapa kasus, seperti website yang hanya memiliki satu pages tetapi berisi semua informasi yang dicari pengguna.
Namun, secara umum Anda bisa mengurangi bounce rate dengan memastikan bahwa konten website dibuat agar relevan, menarik, dan mudah ditelusuri oleh pengguna.
Fungsi Bounce Rate
Bounce rate dapat menjadi metrik yang berguna untuk memahami performa website dalam mempertahankan pengunjungnya. Selain itu, bounce rate juga bisa memberikan insight mengenai kualitas website, keefektifan desain, navigasi, dan konten sehingga Anda bisa mengidentifikasi beberapa elemen yang memerlukan perbaikan.
Bounce rate bisa membantu Anda untuk mengenali masalah yang mungkin terjadi pada website sehingga pengunjung langsung meninggalkan halaman tersebut. Ada beberapa faktor penyebabnya, seperti waktu loading yang lambat, navigasi website yang membingungkan, atau konten yang tidak relevan. Anda bisa mengidentifikasi potensi masalah yang terjadi dan mengambil langkah untuk meningkatkan pengalaman pengguna.
Bagaimanan Cara Mengurangi Bounce Rate dengan Mudah
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan bounce rate website Anda. Apa saja?
1. Meningkatkan Kecepatan Loading
Waktu loading yang terlalu lama selalu menjadi musuh utama bagi pengunjung website. Mereka langsung pergi meninggalkan website Anda karena harus menunggu browser memuat halaman website sampai selesai. Solusinya, Anda perlu mengurangi waktu loading dengan cara mengoptimasi gambar di website, mengurangi plugin yang tidak diperlukan, dan menggunakan Content Delivery Network (CDN).
2. Memastikan Website Mobile-Friendly
Meningkatnya jumlah pengguna smartphone tentu mengharuskan Anda untuk merancang website yang bersifat mobile-friendly. Apa saja ciri-cirinya? Website tersebut harus mudah dibaca dan ditelusuri dengan perangkat mobile.
Tingkat atau persentase bounce rate pun berkurang apabila Anda membuat website yang nyaman apabila diakses menggunakan smartphone. Sebaliknya, website yang tidak mobile friendly dapat meningkatkan bounce rate karena pengguna smartphone akan mengalami pengalaman yang buruk saat mengakses website.
3. Meningkatkan Desain dan Tata Letak Website
Bisa jadi tingkat bounce rate website Anda juga meningkat karena tata letak dan desain website yang kurang menarik. Oleh karena itu, Anda harus membuat desain website yang menarik dengan menggunakan font dan skema warna yang menarik.