BeritaEkonomiNasional

Sektor IKFT Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional, Targetkan Kontribusi Lebih Besar pada 2025

JAKARTA, INLENS.id – Sektor Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) terus menunjukkan peran signifikan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS), sektor ini mencatatkan pertumbuhan kumulatif sebesar 4,2 persen pada triwulan III-2024. Angka tersebut mencerminkan ketangguhan sektor IKFT meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan global.

Plt Direktur Jenderal IKFT Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Reni Yanita, dalam konferensi “Outlook Sektor Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil Tahun 2025” di Yogyakarta, mengungkapkan bahwa sektor IKFT memberikan kontribusi sebesar 22,46 persen terhadap industri pengolahan nonmigas dan 3,87 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. “Ini menegaskan bahwa sektor IKFT adalah tulang punggung perekonomian Indonesia,” ujar Reni.

Salah satu subsektor yang menunjukkan pertumbuhan paling signifikan adalah industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki. Pertumbuhan subsektor ini mencapai 10,15 persen pada triwulan III-2024, jauh melampaui capaian triwulan sebelumnya sebesar 1,93 persen. Tidak kalah menarik, industri tekstil dan pakaian jadi juga mencatatkan pemulihan yang signifikan dengan pertumbuhan 7,43 persen, meningkat tajam dari -0,03 persen di triwulan II-2024.

Baca juga  Kementerian Perindustrian Dorong Transformasi Menuju Industri Hijau di AIGIS 2025

Subsektor lainnya seperti industri karet, barang dari karet dan plastik, tumbuh 3,46 persen pada triwulan III-2024, sedangkan industri kimia, farmasi, dan obat tradisional mencatatkan pertumbuhan 3,08 persen. Angka-angka ini menunjukkan optimisme akan kontribusi sektor IKFT dalam menggerakkan perekonomian nasional.

Visi Indonesia Emas dan Target 2025

Menghadapi tahun 2025, Kemenperin menetapkan target pertumbuhan sektor IKFT sebesar 6,59 persen, dengan kontribusi terhadap PDB nasional mencapai 3,62 persen. Visi besar menuju Indonesia Emas juga mencakup target pertumbuhan subsektor kimia, farmasi, dan obat tradisional hingga 9,33 persen, serta industri tekstil dan pakaian jadi hingga 1,09 persen.

1 2Laman berikutnya

Related Articles