BeritaHukum dan KriminalNasional

Abdullah Rasyid: Empat Strategi Utama Atasi Overcrowded di Lapas Indonesia

JAKARTA, INLENS.id – Staf Khusus Menteri Imigrasi dan Permasyarakatan, Ir. H. Abdullah Rasyid, M.E., menekankan pentingnya pendekatan holistik untuk mengatasi masalah kelebihan kapasitas (overcrowded) yang melanda hampir seluruh Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di Indonesia. Hal ini disampaikan Abdullah Rasyid dalam diskusi bersama Lapas Watch di Jakarta, Sabtu (4/1/2025).

Menurut Abdullah Rasyid, permasalahan overcrowded ini tidak bisa dihindari karena peningkatan jumlah narapidana tidak diimbangi dengan pembangunan atau perluasan fasilitas Lapas akibat keterbatasan anggaran. Namun, ia optimistis dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, masalah tersebut dapat teratasi.

Empat Solusi Strategis

Abdullah Rasyid menjabarkan empat langkah strategis yang harus diprioritaskan untuk pemberdayaan narapidana dan pembenahan Lapas:

1. Pengampunan dan Rehabilitasi

Ia mendorong pemberian pengampunan, amnesti, abolisi, dan grasi kepada narapidana dengan alasan kemanusiaan dan HAM, terutama bagi lansia, narapidana sakit, atau tahanan politik. “Kasus pelanggaran UU ITE juga perlu dipertimbangkan untuk mendapatkan pengampunan,” ujarnya.

2. Restoratif Justice

Abdullah mengusulkan pendekatan restoratif justice bagi pelaku tindak pidana ringan guna mengurangi kepadatan Lapas.

3. Pemberdayaan Narapidana

Lahan yang dimiliki Lapas dapat dimanfaatkan untuk program ketahanan pangan nasional. “Ini sejalan dengan program Asta Cita yang mendukung pemberdayaan dan kemandirian narapidana,” jelasnya.

4. Pembangunan dan Renovasi Lapas

Penambahan blok baru atau renovasi fasilitas Lapas menjadi langkah penting untuk meningkatkan kapasitas dan kenyamanan.

Jangka Pendek dan Panjang

Selain itu, Abdullah juga mengusulkan strategi jangka pendek, seperti rehabilitasi fasilitas dan penggunaan teknologi pemantauan, serta strategi jangka panjang berupa pengembangan program pendidikan dan rehabilitasi bagi narapidana.

Ia juga menekankan pentingnya kerja sama internasional untuk mengadopsi praktik terbaik di sektor pemasyarakatan.

Dukungan Lapas Watch

Diskusi ini dihadiri oleh Koordinator Presidium Lapas Watch, Kalimatua Siregar, dan Sekjen Lapas Watch, Syafrudin. Abdullah Rasyid mengajak semua pihak, termasuk Lapas Watch dan stakeholder, untuk bersama-sama menciptakan sistem pemasyarakatan yang lebih manusiawi dan efisien.

1 2Laman berikutnya