BeritaEkonomiNasionalTeknologi

Kabinet Merah Putih Fokus pada Transformasi Digital untuk Indonesia Emas 2045

JAKARTA, INLENS.id – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto melalui Kabinet Merah Putih terus mempercepat upaya menuju visi Indonesia Emas 2045. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah memperkuat transformasi digital sebagai penggerak utama ekonomi nasional, dengan target pertumbuhan ekonomi 8 persen pada 2038.

Transformasi digital menjadi agenda utama Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi) di bawah pimpinan Menteri Meutya Hafid. Dalam laporan Digital Economy Outlook 2025 yang disampaikan pada acara Indonesia Digital Economy Outlook 2025 di Jakarta, Jumat (13/12/2024), Meutya menegaskan pentingnya digitalisasi untuk meningkatkan produktivitas dan mengurangi kesenjangan ekonomi.

Peningkatan Daya Saing Digital

Laporan International Institute for Management Development World Digital Competitiveness Ranking (IMD WDCR) 2024 menunjukkan, peringkat daya saing digital Indonesia naik ke posisi 43 dari total 67 negara, meningkat dari peringkat 56 pada 2020. Meski kemajuan ini signifikan, Indonesia masih tertinggal dari negara ASEAN seperti Singapura (peringkat 1), Malaysia (36), dan Thailand (37).

Baca juga  Kemkomdigi Perpanjang Kerja Sama dengan AWS untuk Perkuat Ekosistem Digital Indonesia

“Peningkatan ini diharapkan terus terjadi untuk mendukung kesiapan ekonomi digital di Indonesia,” ujar Meutya.

Selain itu, Presiden Prabowo menginstruksikan kajian pembentukan firewall digital nasional guna melindungi infrastruktur strategis, seperti situs web pemerintahan, data perbankan, dan jaringan telekomunikasi dari ancaman siber.

Tantangan Talenta Digital

Salah satu tantangan terbesar transformasi digital adalah kebutuhan akan sembilan juta talenta digital hingga 2030. Saat ini, jumlah talenta digital terampil di Indonesia baru mencapai 500.000 sejak 2018. Untuk menjawab tantangan ini, Kemenkomdigi meluncurkan Program Literasi Digital dan Digital Talent Scholarship (DTS), yang telah menjangkau lebih dari 5,6 juta peserta.

1 2Laman berikutnya

Related Articles